NEXT TECHNOLOGY
Terpikirkan gak didalam benak kalian, kalo hari ini sumber energi minyak makin lama akan semakin habis. Sekarang seluruh umat manusia berlomba dalam risetnya untuk menemukan sebuah energi terbarukan pengganti bahan bakar minyak/BBM. Sering kita dengar para peneliti mengembangkan listrik, cahaya, dan air sebagai pengganti energi lain untuk menjalankan kendaraan bermotor baik itu mobil ataupun motor.
Tapi apakah kalian pernah mendengar kalo ternyata
SINGKONG atau MANIHOT
UTILLISSIMA dapat dijadikan sebagai bahan bakar Alternative pengganti BBM
yaitu sebagai bahan bakar bioetanol atau biasa disebut juga Biopremium ramah lingkungan.
riset pengembangan tanaman ini sudah dilakukan didaerah Jawa Barat.
Menurut Kepala Bidang Ekonomi KNMI Endy Priyatna,
kelebihan dari etanol berbahan singkong ini adalah kandungan alkohol atau etil
etanolnya bisa mencapai 96 persen, bahkan bisa ditingkatkan hingga 99
persen. Meski dinamakan Biopremium, kualitas bioetanol ini setaraf dengan
pertamax keluaran Pertamina.
Hal ini sudah diuji pada mobil-mobil mewah yang
memiliki cc besar. Selain
kualitas yang tak kalah baik dengan yang dihasilkan bensin dari bahan bakar
fosil, biopremium ini juga dinilai ekonomis. Menurut Endy, untuk menghasilkan
satu liter etanol diperlukan enam kilogram singkong.Harga
singkong Rp 400 per kilogram. Itu berarti, satu liter etanol hanya menghabiskan
Rp 2.400 ditambah ongkos produksi Rp 1.000. Total harga satu liter etanol
singkong menjadi Rp 3.400. Harga ini jauh lebih murah dengan yang ada di
pasaran.
Saat ini bahan bakar tersebut masih dalam pengembangan
dan penilitian sehingga dalam penggunaanya masih dicampurkan dengan bahan bakar
premium yang perbandingannya 50:50.
Karena tertarik dengan hal tersebut wakil gubernur bpk.
Dede Yusuf berani untuk menggunakannya.
Disinggung kesannya menggunakan kendaraan
berbahan bakar bioetanol, Dede menjawab dengan semangat. "Tarikannya
kencang, mulus. Ini (bioetanol-red) cocok dijadikan BBM," ungkap
Dede. Khusus untuk penggunaan bioetanol untuk motor trailnya, diakui Dede
sudah dilakukan sejak 6 bulan lalu. Itu dilakukan sebagai bahan bakar
alternatif pengganti BBM."Saya gunakan bioetanol sejak 6 bulan lalu, tapi
porsinya fifty:fifty (setengah bensin, setengah bioetanol). Hasilnya
lancar-lancar saja, tarikan mesin juga lebih gahar dan bertenaga,"
jelasnya.
Beliau menambahkan, pihaknya akan mengkampanyekan penanaman singkong jenis hibrida. Upaya ini untuk memperlancar program tersebut. Rencananya singkong hibrida akan ditanam pada ribuan hektar lahan yang tersebar di Jawa Barat. Dede menambahkan lokasi yang menjadi penanaman singkong Hibrida untuk bahan bakar yaitu Cianjur, Garut, Bogor, Tasikmalaya serta Indramayu.
Jadi, Sekarang giliran teman-teman nih, mau apalagi yang bisa kita jadikan bahan bakar alternatif pengganti BBM. Allah SWT sudah banyak menciptakan semuanya untuk dimanfaatkan oleh kita, Sekarang tinggal kitanya saja ingin menelitinya atau tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar